Rabu, (31/01/2024) Penilaian Tahap II Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tahun 2024
Berdasarkan Penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tahun 2022 Tahap I, Pemerintah Kabupaten Pati dinyatakan termasuk salah satu dari 8 kabupaten yang lolos pada Penilaian Tahap II. Kedelapan kabupaten itu adalah Kabupaten Pati, Demak, Grobogan, Jepara, Klaten, Sragen, Sukoharjo, dan Temanggung. Kedelapan kabupaten tersebut dilakukan penilaian Kembali pada taham kedua untuk menentukan yang berhak mewakili Provinsi Jawa Tengah ke Tingkat Nasional.
Pada Penilaian PPD 2024 Tahap II ini, terdapat 4 aspek yang dinilai, yaitu: Aspek pencapaian Pembangunan, Aspek kualitas dokumen RKPD, Proses penyusunan dokumen RKPD, dan Aspek Inovasi. Dalam penilaian tahun ini Kabupaten Pati mengangkat inovasi Tong Asap Ikan Gantung, yaitu cara pengolahan ikan asap yang lebih efisien, higinis, dan ramah lingkungan. Inovasi ini merupakan inisiasi Dinas Kelautan dan Perikanan, sudah dirasakan manfaatnya oleh kelompok pengolah ikan terutama di Kecamatan Gabus dan sekitarnya. Inovasi ini sejalan dengan tema Pembangunan dalam RKP Tahun 2024, yaitu pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Kontingen Kabupaten Pati dipimpin oleh Pj. Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro, ST, MT, diikuti Sekretaris Daerah Kabupaten Pati, Drs. Jumani, M.Si, Sekretaris Komisi A DPRD Kabupaten Pati, Sunandar, Kepala Bappeda Kabupaten Pati, Dr. Muhtar, SIP, MM, serta Kepala Perangkat Daerah yang terkait dan stakeholder khususnya yang terkait dengan inovasi daerah. Dewan juri dalam penilaian kali ini merupakan Tim Penilai Independen yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Tengah dan Media Suara Merdeka.
Dalam proses penilaian, Pj. Bupati Pati dan Kepala Bappeda Kabupaten Pati menyampaikan capaian Pembangunan Kabupaten Pati selama Tahun 2023 termasuk prestasi yang diukir selama Tahun 2023, proses penyusunan dokumen perencanaan Pembangunan daerah yang melibatkan Masyarakat, dan inovasi yang diajukan. Perwakilan kelompok disabilitas, Suratno, dan Forum Anak, Raisa, menyampaikan testimoni bagaimana peran kelompok disabilitas dan anak tidak ditinggalkan.