Rapat Koordinasi Penangangan Kemiskinan Ekstrem Kabupaten Pati dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 5 Juli 2023 bertempat di Ruang Rapat Pragola Setda Kabupaten Pati, dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Pati Drs. Jumani, M.Si, Kepala Bappeda Kabupaten Pati, semua OPD di Kabupaten Pati, Camat se Kabupaten Pati, Kepala BPS Pati, PPSD Wilayah Muria Kendeng, Ketua Baznas, dan Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat.
Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan do’a serta laporan dan paparan Kepala Bappeda Kabupaten Pati Dr. Muhtar, S.I.P., M.M.
Posisi Tingkat Kemiskinan Kabupaten Pati terhadap Nasional, Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Lain di Jawa Tengah (Tingkat Kemiskinan Kabupaten Pati berada di urutan ke-13 : 9,33%
Kabupaten Pati masuk dalam kategori hijau di Provinsi Jawa Tengah, hal itu berdasarkan dari posisi angka kemiskinan Kabupaten Pati yang lebih rendah dibandingkan dengan angka kemiskinan Provinsi dan angka Kemiskinan Nasional. Berikut tabel angka kemiskinan Kabupaten Pati dari Tahun 2018 – 2022
KONDISI KEMISKINAN KABUPATEN PATI TAHUN 2022
Manajemen data P3KE (Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem) Kab Pati.
Pilah Data P3KE Hasil Overlay Data P3KE dengan Data DTKS Desil 1 : 147.399 jiwa. Data Kemiskinan 118.040 jiwa atau 9,33%. Kemiskinan Ekstrem 10.860 jiwa atau 0,86% yang tersebar di 21 Kecamatan. Sementara itu, update data terakhir dari Dinas Sosial P3AKB ada pengurangan jumlah Penduduk Miskin Ekstrem yaitu menjadi sebanyak 10.247 KK setelah disinkronkan dengan data kependudukan.
Sementara itu saat menyampaikan sambutan Pj Bupati Pati, Sekda Pati berharap perangkat daerah untuk melaksanakan pendampingan dan intervensi sebagai upaya percepatan penanganan kemiskinan ekstrem, dengan menggunakan konsep kolaborasi.
Upaya yang dapat dilakukan perangkat daerah adalah mendorong peran Perusahaan, CSR, BUMN/BUMD dan lembaga lainnya yang mendukung penanggulangan kemiskinan ekstrem di desa.
Selain itu, dapat dilakukan koordinasi guna memanfaatkan sumber pembiayaan non APBD seperti BAZNAS, BASDA, Unit Pengelola Zakat Infaq dan Shodaqoh (UPZIS) atau penggalangan donasi di lingkungan kerja.
Sekda Pati berpesan kepada seluruh elemen baik stakeholder internal maupun eksternal menguatkan komitmen serta mampu bersinergi dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem. Karena kemiskinan ekstrem adalah permasalahan struktural dan multi dimensi sehingga pelibatan lintas sektoral sangat dibutuhkan.
Mudah-mudahan melalui melalui Gerakan Pendampingan Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang kita upayakan bersama dapat mencapai sasaran dan target penanganan kemiskinan ekstrem di seluruh Kabupaten Pati.
Sekda Pati menegaskan bahwa gerakan pengentasan kemiskinan ini bukan semata mengejar peringkat, meskipun di tingkat Nasional angka kemiskinan Kabupaten Pati dalam kategori Zona Hijau. Point pentingnya, ini merupakan tugas dan kewajiban kita bersama dalam mensejahterakan masyarakat.
Setelah sambutan Pj Bupati yang dibacakan oleh Sekda, acara dilanjutkan dengan penjelasan teknis oleh Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat dan tanya jawab.